
Title: Get Love
Author: Kallen Beilschmidt
Casts: Jun Hyo Sung (Secret), Kim Him Chan (B.A.P), Choi Jun Hong (Zelo's B.A.P), Lee Ji Eun (IU) and The Others.
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Length: Ficlet (1941 Words)
Rating: T+ / PG-15
Notes: Yeeyy! balik lagi yeeeyy!! (?) Ini sequel dari drabble aku yang It's All Lies! ^^/ Dan entah kenapa aku mulai gak nyambung lagi nih sama akhir ceritanya huueeee TT___TT maaf, lagi masa pembelajaran. okay then, yang penting enjoy yaaahh ^^/ Regards, Kallen. ♥
---
Hyosung perlahan meneguk tehnya
yang memang tinggal setengah. Sesekali ia melihat kearah luar jendela dan
sesekali melihat kearah cangkir berwarna emas yang ia pegang. Menunggu
seseorang. Ia menghela napasnya panjang.
“Lama sekali.” Ucapnya
singkat.
Ditengah keheningan, ada suara
yang mengalun keras. Hyosung berdeham, lalu mengambil asal bunyi yang berdering
keras dan melihat layarnya.
1 New Message
Matanya terbuka lebar. Seketika
ia membuka cepat isi pesannya, melihat siapa sang pengirim pesan.
Kim Him Chan
"Noona! Maaf, aku telat! Tunggu aku! Kamu masih di café
itu kan? Mianhaeyo, Noona! Aku akan segera kesana. Tunggu!!"
Hyosung menghela napasnya
panjang lagi. Berapa lama lagi ia harus menunggu? Sudah hampir 1 jam dia
menunggu di café tempat biasa ia bertemu dan berkumpul dengan member Secret dan
B.A.P. Bahkan, sudah berapa cangkir ia meminum teh.
“Himchannie, kau lama sekali.”
Gerutunya sambil menggertakkan gigi lalu mengetuk-etukkan jarinya di meja.
10 menit berlalu. Hyosung
semakin dibuatnya kesal. Semakin tidak sabar. Baru saja ia berdiri untuk meninggalkan café tersebut, ia melihat kearah
pintu dan seseorang berambut hitam acak-acakan dengan memakai baju bergaris
putih hitam lengan panjang, dengan celana jeans
berwarna hitam pekat dan sepatu kats
berwarna putih masuk. Kim Him Chan.
“Ya!!” Teriak Hyosung spontan membuat pelanggan café tersebut kaget
dan sontak melihat kearahnya. Ia segera menutup mulutnya. “Himchan! Sini!!” Lanjutnya
dengan suara yang agak pelan.
“Noona, maaf!” Ucap Himchan seraya menghampiri Hyosung dan duduk di
kursi tempat Hyosung berada. Hyosung reflek duduk pula. “Maaf, Noon! Tadi aku ada acara sebentar.” Lanjutnya
lalu membungkuk 45°.
Hyosung memiringkan kepalanya.
“Acara? Acara apa?”
Himchan yang seraya memanggil pelayan
kaget mendengar ucapan Hyosung. Seakan bingung harus menjawab apa. “Err.. Itu..
Hm...”
“Apa?” Tanya Hyosung. Ia sudah
tidak sabar mendengar jawabannya karena dialah yang sudah membuatnya stress
menunggu satu setengah jam.
“I--itu...” Himchan tergagap.
Hyosung menggernyit dan menyipitkan matanya. “Aku itu--- ah!”
Rasanya urat kepala Hyosung sekarang
sudah keluar semua. Emosinya semakin tak terkendali. Hyosung makin menyipitkan
matanya. “Ya! Apa?!”
“Itu… Tadi aku rapat dengan member
B.A.P!” Ucap Himchan setengah teriak. Ia baru bisa menghela napasnya setelah
berpikir keras tadi. “Jadi, Noona masih
mau aku temani? Membeli hadiah untuk siapa?” Lanjutnya sok santai.
“Ya.” Ucap Hyosung singkat
lalu melanjutkan, “Ingin memberikan hadiah untuk Junhong. Bisakah kita pergi
sekarang? Aku ingin segera mungkin pulang.”
---
Jieun dan Sunhwa mengunyah
makanannya dengan gemelutuk giginya yang terdengar. Zinger yang asyik dengan televisinya
merasa sangat terganggu dan langsung melempar bantal kearah mereka berdua. Dan
ada sang leader Yongguk, maknae Junhong dan Jongup di dalam dorm Secret. Sedang makan malam bersama
--karena di dorm B.A.P sedang tidak
ada bahan makanan. Daehyun dan Youngjae pergi berdua untuk makan diluar dan Yongguk,
Junhong, Jongup tidak diajak--.
‘Ceklek’. Seseorang membuka
pintu dorm dan serentak semua yang
ada di dalam dorm menoleh kearah
pintu.
“Aku pulaaaaaaanggg!!!” Teriak
seseorang yang masuk ke dalam dorm
tersebut dan membawa banyak sekali barang. Ia menyeret semua barang karena
lelah.
"Hyosung-eonni! Kami butuh makan!" Ucap
ketiga member Secret serentak. Bahkan
Yongguk, Junhong dan Jongup mengucapkan hal yang sama dengan muka datar. "Eonni, kami butuh makan."
“Pabo-ya. Aku bukan Eonni
mu. Kalian tidak cocok memanggilku seperti itu.” Ucap seseorang yang
disebut-sebut bernama Hyosung. Ia menghela napasnya. “Lelah sekali.” Ia terdiam
sebentar seraya duduk di sofa. Hening. Matanya tiba-tiba terbelalak mengingat
Yongguk, Junhong dan Jongup ada di dormnya.
“Kalian sedang apa disini?!”
Ketiganya tertawa geli tetapi
tidak untuk Hyosung. Ia malah bingung melihat mereka. “Kalian kenapa?” Tanya
Hyosung polos.
“Hyosung-Noona.” Panggil Yongguk. “Kami butuh makanan. Di dorm kami tidak ada makanan. Bisakah
kami mendapatkan makanan lebih?” Lanjutnya santai dengan memelas, membuat
Hyosung ingin tertawa lepas melihat wajah Yongguk memelas tapi sangat tidak
cocok.
“Memangnya tidak ada yang
membuat makan disini?” Ucap Hyosung santai seraya membuka handphonenya.
Yongguk berdeham. “Tadi aku
jalan-jalan bersama Jieun, tapi kami tidak makan. Uangku habis.” Kata Yongguk
santai lalu tertawa. Jieun mencubit pinggang Yongguk dan Hyosung mendengar kata
‘ssstt!’ disana.
Mata Hyosung terbuka lebar. Ia
mencoba mengingat-ingat sesuatu. “Yongguk-ssi,
Jieun. Tadi kalian jam berapa jalan-jalannya?” Tanyanya penasaran.
“Jam 11.” Jawabnya singkat
lalu memiringkan kepalanya. “Ada apa, Noon?”
Hyosung membatin. Lalu kembali
mengingat masalahnya. “Jam 11? Sebetulnya kalian tadi rapat, tidak?”
“Hm? Tidak. Ada apa, sih?”
“Tidak, tidak apa-apa.” Ia
terdiam sejenak lalu melanjutkan. “Tadi aku janjian dengan Himchan jam 1, tapi
tadi dia datangnya telat menjadi jam 2 lewat 10 menit karena rapat.”
Yongguk poker face. Ia tidak mengerti apa yang diucapkan Sunbaenim nya. “Aku tadi jalan dengan
Jieun dari jam 11 siang sampai jam 4 sore loh, Noon. Tidak ada rapat hari ini karena hari libur.”
“Ah!” Teriak Junhong spontan.
“Aku ingat! Tadi sih katanya Himchan-Hyung,
dia mau menemui seseorang!” Terdiam. Berpikir keras, lalu melanjutkan. “Kalau
tidak salah namanya Jieun-Noona! Lee
Ji Eun! IU!”
“Ya! Junhongie!” Teriak Jongup. Segera Junhong menutup mulutnya dan
meminta maaf kepada semuanya karena dia sudah kelepasan.
Hyosung terdiam. Ia tidak tau
apa yang harus ia ucapkan. Otaknya benar-benar kacau.
“Hah…?”
---
“Oppa! Himchan-Oppa!”
Teriak seseorang dari kejauhan. Orang yang dipanggil sontak menoleh kearah
belakang lalu tersenyum lebar.
“Ya! Jieun!” Ia memeluk hangat seorang yang bernama Jieun. Sangat
erat. “Aku merindukanmu.”
“Aku juga!” Ucapnya dengan
mata yang berbinar-binar saking senangnya. Ia semakin memperat pelukannya di
tengah lalu lalang orang.
Himchan tersenyum lebar. “Ah
ya!” Ia mengambil sesuatu dari sakunya lalu memberikan ke Jieun. “Untukmu.
Terimalah.”
Jieun memiringkan kepalanya
sedikit seraya melepas pelukannya. “Ini apa?”
Himchan tersenyum tipis.
“Bukalah.” Jieun perlahan membuka kertas kado berwarna pink dengan motif love itu dan menemukan kotak kecil yang
berisi,
“Cincin? Untukku?!” Mata Jieun
terbuka lebar saking shocknya. Ia
tidak percaya mendapat sebuah cincin dengan bertuliskan namanya. “Benar ini
untukku?” Jelasnya lagi.
Himchan mengangguk pelan.
Senyumannya sama sekali tidak memudar. Perlahan ia memegang tangan Jieun,
membuat wajah Jieun bertambah memerah. “Would
you be my girlfriend, Jieunnie?”
Mata Jieun semakin terbuka
lebar dan mengangguk kecil yang bermakna ‘iya, aku mau menjadi pacarmu’.
Perlahan Himchan mendekati wajah Jieun dan mencium bibir tipis Jieun.
“I love you…”
---
“Huatchim!” Bersin Hyosung
menggema jalan itu. Ketika ia bersin, gandengan tangan dengan Junhong semakin
erat. Ia mengelap hidungnya dengan tisu yang diberikan Junhong. “Padahal tidak
dingin, tapi kenapa aku bersin ya?”
“Tapi Noona tidak apa kan?” Tanya Junhong memastikan agar Hyosung tidak
apa-apa. Akhir-akhir ini Junhong lah yang menemani Hyosung, entah kenapa.
Padahal biasanya Himchan yang selalu ada disampingnya. Ia juga tidak mengerti
kenapa hubungannya dengan Himchan mulai menjauh.
Mereka berjalan kearah
pertigaan dan berbelok kearah kanan. Mereka pergi ke café langganan yang biasa
mereka datangi. Perlahan ia berjalan, perasaannya semakin tidak karuan. Entah
kenapa ia tidak ingin berjalan lewat arah ini. “Junhongie..” Panggilnya pelan.
Junhong menoleh perlahan
kearah wanita berambut panjang dan bergelombang itu. “Ada apa, Noon?”
Hyosung menghela napasnya
panjang. “Perasaanku tidak enak.”
“Hm? Kenapa bisa?”
“Tidak tau.” Jawab Hyosung
singkat. Baru saja mereka berbelok kearah kiri untuk mendapatkan café yang
biasa mereka datangi, mereka melihat pemandangan yang tak biasa. Mata Hyosung
terbelalak. Shock. Sampai-sampai
tidak bisa bernapas dan tidak tau bagaimana caranya bernapas. Junhong juga
melihatnya tapi langsung menoleh kearah Sunbaenimnya
yang terbelalak. Ia langsung memeluk erat tubuh Hyosung agar tidak terus
terdiam melihat pemandangan yang ia tak sukai itu. Ia juga tidak mau kalau
mereka ketahuan kalau ada mereka disini. Air mata Hyosung benar benar keluar.
“H—Himchan…. Memeluk Jieun…?”
Ucap Hyosung sambil menangis keras-keras dipelukan Junhong. Junhong mengelus
rambut Hyosung.
“Kita harus pergi dari sini, Noon.” Ucap Junhong singkat. Ia tidak
mau Hyosung semakin menangis menjadi-jadi.
“Tapi… Tapi…”
“Sudahlah, Noon. Ayo kita pergi.” Junhong membantu
Hyosung berjalan, menjauhi café tersebut dan mencari café yang lainnya. Rasanya
benar-benar sakit hati. Rasanya hatinya benar-benar tertusuk sekarang.
---
“Jadi, aku ini mantannya dia,
Junhong.” Ucap Hyosung yang sudah mulai tenang, tetapi masih sesenggukan karena
terlalu sering menangis.
Junhong tersedak ketika minum cappuccino shake lalu berkata. “Jadi Noona mantannya Himchan-Hyung?” Ia terdiam sambil mengelap
mulutnya. “Aku baru tau!”
“Maaf. Tapi memang
disembunyikan. Aku juga tidak mengerti kenapa disembunyikan.”
“Lalu hubungan dengan Himchan-Hyung bagaimana?”
“Ya kami jadi teman biasa. Aku
sering mengajaknya jalan-jalan, begitu juga sebaliknya. Tapi entah kenapa ia menjauhiku.
Ternyata ini toh. Ternyata yang waktu itu kamu katakan di dormku waktu itu benar ya.” Hyosung tersenyum, senyum palsu. Ia
menghela napasnya kencang.
“Noona….”
Hyosung beranjak dari
kursinya. “Ayo kita pulang. Aku sudah lelah dengan semua ini.” Perlahan Hyosung
berjalan ke pintu untuk pulang diikuti Junhong.
---
2 bulan kemudian.
“Eonni, sudah dapat kabar ini belum?” Ucap Sunhwa sambil makan es
krim didekat Hyosung. Sontak ia langsung meminta es krim tersebut.
“Hn? Kabar apa?” Tanya Hyosung
dengan muka polos.
Mata Sunhwa terbuka lebar. “Eonni belum tau? Eonni belum tau kalau Himchan akan
menikah?”
DEG! Seketika rasanya jantung
Hyosung serasa mau berhenti. Ia terdiam. Tertegun. Shock. Ia tidak tau apa yang harus ia ucapkan. Sunhwa memberikan
undangan pernikahan Himchan kepada Hyosung. Dan ia hanya membaca ini,
Happy Wedding
Kim Him Chan
With
Lee Ji Eun
Ia benar-benar lemas. Ia tidak
tau lagi apa yang harus ia lakukan. Ia tidak tau lagi untuk apa ia hidup. Ia
bingung. Bingung sekali. Tangisan ini rasanya telah benar-benar membasahi
pipinya. Hatinya tertusuk. Ia butuh seseorang untuk meredakan emosi ini.
---
2 minggu kemudian. Ketika
pernikahan Himchan dan Jieun. Ketika semua memakai pakaian serba putih tetapi
Hyosung dan Junhong memakai pakaian hitam dan merah. Ketika ia benar benar
menangis. Ketika tidak ada orang yang peduli dengannya. Ketika semua harapan
dan janji itu terhapus begitu mudahnya. Semua sudah selesai. Haruskah ia juga
menyelesaikan hidup ini? Tidak. Itu sangat bodoh. Ia harus melupakan hal ini
secepatnya, walaupun benar-benar tidak sangat amat melupakan. Aku rindu dengan
mu dan janji manismu yang bodoh itu.
…Aku
akan melupakannya.
---
1 buan kemudian.
We’re
just dancing on the floor
Neoege jakku ppajyeodeuneun geol
We’re just dancing in the rain
Neoege jakku ppajyeodeuneun geol
We’re just dancing in the rain
“Ha—“
“Ya! Hyosung-Noona!” Baru
saja ia mengangkat teleponnya dan belum menyelesaikan ucapannya seseorang yang
menelepon berteriak. Sontak yang menerima telepon kaget.
“Kim Him Chan! Biasa sajalah.
Jangan teriak seperti itu. Aku kaget tau.” Ia terdiam sejenak lalu melanjutkan,
“Ada apa menelpon pagi-pagi begini?”
Seseorang disana yg bernama
Himchan berdeham. “Aku akan mempunyai seorang anak! Aku sangat senang sekali!”
Hyosung terdiam. Ia tidak tau
apa yang harus dilakukannya. Ia membuka sedikit mulutnya perlahan. “Selamat
ya.” Ucapnya datar lalu menutup telpon bahkan mematikan handphonenya. Ia benar
benar tidak kuat mendengarnya. Ia sudah mencoba untuk melupakannya tapi tidak
bisa. Tangisannya pecah. Tidak tau apa yang harus ia lakukan.
“Hyosung-Noona?” Panggil seseorang bernama Junhong yang perlahan masuk ke
kamar Hyosung diikuti dengan Jieun dan Yongguk dibelakangnya. Ia mengerutkan
keningnya. “Ada apa, Noona? Kenapa
menangis?”
Hyosung menarik selimutnya,
seakan tidak ingin diganggu. Tapi Junhong tetap masuk kedalam kamar dan
menyuruh Jieun dan Yongguk keluar dari kamarnya. Mereka mengangguk dan langsung
keluar.
“Noona?”
“Aku tidak mengerti kenapa aku
begitu tidak bisa melupakannya. Padahal mereka sudah menikah. Tapi aku masih
tidak rela. Junhongie, aku ini egois.” Ucapnya
dan masih tetap menangis. Junhong memeluk hangat Hyosung.
“Aku tau perasaanmu bagaimana,
Noona.” Junhong terdiam sebentar
seraya mengelus rambut Hyosung lalu melanjutkan. “Jangan menangis seperti ini
terus, aku tidak kuat melihatmu menangis seperti ini, Noon. Disini ada aku. Aku akan selalu menemanimu. Aku memang masih
sangat muda,dan umurku denganmu perbedaannya sangat jauh. Tapi…” Junhong
mengela napasnya lalu kembali melanjutkan.
“…Would you be my girlfriend?”
Napas Hyosung seperti tercekat
sekarang. Ia benar-benar kaget apa yang dikatakan Dongsaengnya itu. “…Kenapa?”
“Aku sudah menyukai Noona sejak lama. Aku benar-benar tidak
kuat kalau Noona menangis seperti ini. Aku ingin merubah kenyataan. Maaf kalau
aku lancing, tapi aku benar-benar ingin mengatakannya.” Ucap Junhong seraya
menghapus airmata Hyosung.
Hyosung menggenggam erat
tangan Junhong membuat Junhong kaget. Lalu tersenyum tipis dan mengangguk
kecil. Mata Junhong mengerjap-erjap. Ia tidak percaya kalau pernyataan cintanya
dengan cepat dibalas.
“Serius?”
Hyosung mengangguk kecil. “Ya.
Mungkin kalau aku bersamamu akan lebih baik.”
Junhong memeluknya semakin
erat lalu tersenyum lebar.
“Ah! Btw, selamat ulang tahun ke-17, Choi Jun Hong!”
- Fin -
0 Comment(s) on "[FICLET] Get Love"
Post a Comment
Jangan lupa mampir ke adelescence.com via PC / website yaah!
Tolong comment sesuai tema postingannya ya! ;3
Terima kasih :3